Uap untuk Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik merupakan sebuah sistem yang dapat menghasilkan
listrik yang kemudian listrik tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan
tertentu. Setidaknya ada dua buah sub sistem dalam pembangkit listrik
yaitu generator dan penggerak turbin.
Pembangkit listrik yang paling banyak digunakan adalah dengan
menggunakan tenaga uap untuk menggerakan turbin. Untuk menguapkan air
dibutuhkan panas/kalor yan cukup agar dapat menghasilkan uap. Sumber
kalor yang digunakan bisa berupa pembakaran dari Bahan bakar minyak,
gas, batubara ataupun lainnya termasuk Nuklir. Namun, sistem yang
digunakan dalam pembangkitan listrik biasanya adalah sistem yang
menggunakan siklus rankin. Dengan siklus rankin memungkinkan perubahan
energi dari energi yang dimiliki oleh uap menjadi energi mekanik
(putaran turbin).
Siklus Rankin
Siklus rankin menggunakan fluida kerja, biasanya air, yang kemudian
mengalami beberapa proses. Proses-proses itu antara lain Boiling
(Pendidihan), Ekspansi, kondensasi, pemompaan. Untuk lebih jelasnya
siklus rankin dapat disederhanakan dengan gambar.1
Karena merupakan sebuah siklus maka proses-proses ini akan berputar terus menerus dengan arah 1-2-3-4-1-dst dengan dihubungkan dengan pipa yang didalamnya mengalir fluida kerja. Dalam gambar terlihat ada garis putus-putus yang membatasi antara tekanan tinggi (HP) dan Tekanan Rendah (LP). Untuk menjelaskan proses-proses tersebut dapat dimulai dari mana saja, tulisan ini akan memulai proses dari 1.
2-->3, adalah proses ekspansi pada turbin. Dalam proses ini tekanan
dan suhu tinggi yang dimiliki oleh uap digunakan untuk menggerakan rotor
pada turbin sehingga berputar. Untuk membayangkan hal ini dapat
dianalogikan saat memasak air dalam panci dan panci tersebut ditutup
rapat dengan tutup yang mempunyai sebuah lubang kecil, dengan cara
seperti itu uap akan keluar melalui lubang tersbut. Begitu pula uap yang
keluar dari boiler, yang kemudian uap tersebut akan mengenai sudu-sudu
turbin sehingga berputar.
3-->4, adalah proses kondensasi. Uap yang telah melewati turbin
temperatur dan tekanannya akan turun dan bukan tidak mungkin sudah mulai
mengembun menjadi cair. Pada kondenser ini uap akan dialirkan melalui
penukar kalor sehingga dapat melepaskan kalor ke lingkungan. Dengan
lepasnya kalor dari uap, maka uap akan mengalami pengembunan sehingga
seluruh uap menjadi cair semua.
4-->5, adalah proses pemompaan. Air hasil pengembunan dari kondenser dipompakan lagi ke boiler untuk uapkan lagi.
Siklus tersebut terus menerus terjadi sehingga dapat menggerakan turbin
sehingga berputar. Putaran ini akan digunakan oleh generator untuk
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
0 komentar:
Posting Komentar