Mata Kuliah Termodinamika Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Genap

Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Termodinamika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si.

Mata Kuliah Termodinamika Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Genap

Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Termodinamika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si.

Mata Kuliah Termodinamika Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Genap

Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Termodinamika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si.

Mata Kuliah Termodinamika Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Genap

Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Termodinamika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si.

Tampilkan postingan dengan label Air Cooled Condenser. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Air Cooled Condenser. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Januari 2015

Kondenser Pendingin Udara (Air Cooled Condenser)

Kondenser adalah sebuah penukar kalor yang berfungsi untuk merubah fasa dari fasa gas ke fasa cair. Pemilihan kondenser adalah salah satu hal penting pada saat merancang unit AC atau kulkas. Refrigeran masuk ke kondenser dengan kondisi superheated gas. Kemudian di kondenser, refrigeran membuang kalornya sehingga berkondensasi menjadi cair atau bahkan subcooled. Pada saat perubahan fasa ini temperatur refrigeran tetap (kalor laten).
Berdasarkan fluid eksternal yang digunakan, kondenser dapat dikelompokan menjadi:
1.       Kondenser pendingin udara (air cooled condenser)
2.       Kondenser pendingin air (water cooled condenser)
3.       Kondenser evaporative (evaporative condenser)
Kondenser pendingin udara
Seperti namanya kondenser menggunakan udara sebagai media pertukaran kalor. Pada unit refrigerasi, kalor dari refrigeran dibuang ke udara. Jenis kondenser ini dapat merupakan tipe konveksi alami atau konveksi paksa. Untuk konveksi alami, aliran udara yang menangkap kalor dari refrigeran disebabkan oleh gaya buoyancy (archimides) dari udara tersebut. Udara yang berada didekat kondenser akan menjadi lebih panas dari pada yang jauh. Hal ini menyebabkan kerapatan udara yang berada didekat kondenser lebih panas. Secara alami udara yang panas memiliki kerapatan yang lebih rendah dari pada udara yang dingin. Oleh karenanya udara ini bergeraka naik. Rauang kosong yang ditinggalkan udara ini diisi dengang udara yang lebih dingin.